Pemerintah telah meluncurkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting pada bulan Agustus 2017. Salah satu pilar pada Strategi Percepatan Penurunan Stunting menekankan pentingnya konvergensi intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif di tingkat Pusat, Daerah, dan Desa.
1. APA
ITU STUNTING?
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan kurangnya stimulus psikososial. Stunting ditandai dengan panjang/tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya.
Anak stunting akan memiliki tingkat kecerdasan
tidak maksimal. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit
dan di masa depan berisiko menurunkan produktivitas.
2.
BAGAIMANA KONSEP PENANGANAN STUNTING?
Penanganan stunting
dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada sasaran 1000
hari pertama kehidupan dari anak sejak di kandungan sampai berusia 23 bulan.
Tabel 1. Intervensi
Gizi
Intervensi Gizi Spesifik |
Intervensi Gizi Sensitif |
1. Ibu Hamil a. Pemberian Makanan tambahan (PMT Ibu Hamil) b. Tablet Tambah Darah (TTD) c. Garam beriodium d. Pencegahan kecacingan e. Perlindungan dari malaria 2. Ibu menyusui dan bayi berusia 0-6 bulan a.
Promosi Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) b.
Promosi ASI ekslusif
c.
Melahirkan di
fasilitas kesehatan d. Tablet Tambah Darah (TTD) e.
Imunisasi dasar anak
hingga usia 6 bulan (BCG, Polio, DPT, Hepatitis B, Haemophilus Influenza tipe
B)
f.
Promosi dan
pemantauan bulanan tumbuh-kembang anak 3. Ibu menyusui dan bayi berusia 6-23 bulan a. ASI lanjutan hingga 2 tahun dan makanan
pendamping ASI mulai usia 6 bulan b. Pencegahan kecacingan c. Pemberian suplemen seng dalam kasus diare d. Tablet Tambah Darah untuk Ibu menyusui e. Imunisasi lengkap (imunisasi dasar ditambah
Measles dan Rubella/MR) f. Perlindungan dari malaria g. Pencegahan diare (cuci tangan pakai sabun) h. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) i. Taburia j. Promosi dan pemantauan bulanan tumbuh-kembang
anak k. Penyediaan konseling gizi |
1. Akses air minum yang aman 2. Akses sanitasi yang layak 3. Akses terhadap fasilitas kebersihan 4. Akses terdapat material terkait dengan hewan
yang dikandangkan 5. Akses keluarga berencana 6. Pemberian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 7. Penyampaian Jaminan Persalinan (Jampersal) 8. Penyediaan konseling pengasuhan anak
(parenting) untuk orang tua 9. Penyediaan akses pendidikan dasar untuk semua
10.Penyediaan
konseling kesehatan dan reproduksi bagi remaja 11. Penyediaan
bantuan sosial untuk rumah tangga miskin 12. Meningkatkan
ketahanan pangan bergizi |
Penyelenggaraan intervensi Gizi Sensitif dan intervensi Gizi Spesifik perlu dilakukan dengan pendekatan konvergensi multi-sektor, dimana semua pemangku kebijakan, dari tingkat pusat hingga desa, paham peran dan tanggung jawabnya.
Secara umum, intervensi gizi-spesifik diselenggarakan oleh sektor kesehatan, sedangkan intervensi gizi-sensitif biasanya diselenggarakan oleh sektor lain.
Percepatan penyelenggaraan program perbaikan gizi ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga pihak swasta, organisasi masyarakat sipil, universitas dan pakar, organisasi keagamaan, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan pemangku kebijakan lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang kuat dan handal antara pemangku kebijakan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
3. SIAPA
ITU SASARAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN?
Sasaran 1000 hari pertama kehidupan meliputi rumah tangga yang memiliki:
(1). Ibu hamil dan Ibu menyusui;
(2). Anak usia 0 – 23 Bulan (Baduta).
4. APA
ITU KONVERGENSI INTERVENSI PADA SASARAN?
Pengertian
konvergensi intervensi pada sasaran adalah bahwa setiap ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas, dan anak usia 0-23 bulan mendapatkan akses layanan atau
intervensi yang diperlukan untuk penanganan stunting secara terintegrasi
termasuk dalam aspek perubahan perilaku.
Pada tahun 2018,
pemerintah akan menguji coba penggunaan kartu skor desa (village score card)
yang fokus pada konvergensi lima paket layanan di desa, yakni:
1) Layanan kesehatan
dan gizi Ibu-Anak
2) Layanan konseling
kesehatan dan gizi
3) Layanan air
bersih dan sanitasi yang baik
4) Layanan Jaminan
Sosial/ Kesehatan
5) Layanan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Secara detail, Kader
Pembangunan Manusia akan memantau 14 indikator dengan mempergunakan kartu skor
desa (lihat tabel 2).
Tabel 2. Kartu Skor Desa (Village Score Card)
Paket Layanan |
Indikator |
Layanan kesehatan dan gizi Ibu-Anak |
1. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan,
minimal 4 kali pemeriksaan selama masa kehamilan: 1 kali di trimester 1, 1
kali di trimester 2, dan 2 kali di trimester 3 2. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir
tablet tambah darah selama masa kehamilan dan nifas 3. Setiap baduta diukur berat badannya secara
rutin setiap bulan 4. Setiap baduta secara rutin diukur
panjang/tinggi badannya oleh tenaga kesehatan terlatih setiap 6 bulan. 5. Setiap ibu yang melahirkan (termasuk bayinya)
mendapatkan perawatan nifas dari bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan
selama 42 hari setelah melahirkan 6. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah
mendapatkan imunisasi lengkap sesuai standar Kementerian Kesehatan |
Layanan konseling kesehatan dan gizi |
7.
Setiap
orang tua/pengasuh yang memiliki bayi usia 0-2 tahun mengikuti kegiatan
konseling gizi minimal sebulan sekali 8.
Setiap
ibu hamil dan/atau memiliki anak 0-2 tahun dari keluarga rentan mendapat
kunjungan konseling terpadu (Perawatan kehamilan, Gizi, IMD, PMBA) minimal
satu bulan sekali |
Layanan air bersih dan sanitasi yang
baik |
9. Setiap rumah tangga ibu hamil dan menyusui
atau yang memiliki anak usia 0-2 tahun memiliki akses atas air minum yang
layak; 10. Setiap rumah tangga ibu hamil dan menyusui
memiliki jamban keluarga (sanitasi); |
Layanan Jaminan Sosial/ Kesehatan |
11.
Setiap
anak usia 0-2 tahun memiliki akte kelahiran 12.
Setiap
rumah tangga ibu hamil dan bayi yang terindikasi gizi buruk dan gizi kurang mendapatkan
jaminan layanan kesehatan |
Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) |
13. Setiap orangtua/pengasuh yang memiliki anak
usia 0 sampai di bawah 3 tahun mengikuti kegiatan parenting dalam layanan
PAUD minimal sebulan sekali 14. Setiap anak usia 3-6 tahun aktif mengikuti
minimal 80 % jadwal layanan PAUD |
0 Komentar